Cuitanku :)

Dr. Juneman Abraham adalah Psikolog Sosial dan Profesor (Guru Besar) pada Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara (BINUS) dalam bidang Psikologi Korupsi, Psikologi Perkotaan, Psikoinformatika, serta Psikologi Kebijakan Publik. Ia merupakan Pengurus Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) sejak 2008.

Twitter | Instagram | Youtube

Cek juga Blog Sebelah 🙂 di http://juneman.blog.binusian.org

Resume Juneman Abraham:

Juneman Abraham merupakan Pengurus Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) sejak 2008 di tingkat Wilayah, Ikatan Minat, dan Pusat. Berprofesi sebagai dosen sejak 2008, eks-Kaprodi Psikologi Universitas Bhayangkara Jaya Polri (2008-2011), dan kini memimpin Kelompok Riset Perilaku Konsumen dan Etika Digital (Consumer Behavior and Digital Ethics/CBDE) di Universitas Bina Nusantara, sekaligus sebagai Profesor Psikologi Sosial di Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora dan Auditor Manajemen Mutu di BINUS University. Tersertifikasi sebagai Certified International Research Reviewer (CIRR) dari Komite Akreditasi Nasional (ISO/IEC 17024:2012 Certification); Perancang dan Fasilitator Pengembangan Komunitas dan Asesor Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP); Ethics Teacher dari UNESCO; dan Scientometrics dari Center for Science and Technology Studies (CWTS, Universiteit Leiden). Membantu Kementerian Dikbudristek sebagai Reviewer Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) dan Reviewer Nasional Program Kreativitas Mahasiswa. Bersama Dr. Ide Bagus Siaputra, ia merupakan kontributor ANJANI (Anjungan Integritas Akademik Indonesia) atas penugasan Kementerian Ristekdikti. Sebagai pegiat Sains Terbuka (Open Science) di Indonesia, ia diundang sebagai Guest Speaker di Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Sebagai peneliti Psikologi Korupsi, ia diundang sebagai Keynote Speaker pada Association of Behavioural Researchers on Asians / Africans / Arabians (ABRA). Ia menjadi pembimbing dan penguji pada sejumlah Program Magister dan Doktor untuk tesis dan disertasi yang terkait dengan psikologi. Ia juga menjadi Ketua Dewan Editor dari ANIMA Indonesian Psychological Journal, anggota dewan editor Psikohumaniora, Journal of Cognitive Sciences and Human Development (JCSHD), dan ELIGIBLE: Journal of Social Sciences. Sebagai mitra bestari, ia memperoleh penghargaan dari Publons (Web of Science Group) sebagai One of The Top 1 Per Cent of Peer Reviewers in Multidisciplinary 2017 & 2018, diantaranya sebagai Reviewer dari Frontiers in Psychology, Journal of Social and Political Psychology, dan International Journal for Educational Integrity. Ia merupakan co-founder dari Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia (AIFI), Mata Kuliah Psikoetika (Psychoethics)di BINUS, serta International Conference on Biospheric Harmony (ICOBAR). Sebagai peneliti, melakukan riset-riset di bidang Psikologi Korupsi, Psikoinformatika, Perilaku Konsumen, dan Psikologi Kebijakan Publik.

Kesehatan Jiwa dan Pancasila di Kompas TV dan DAAI TV

Pada 28 Mei 2024, saya membicarakan 4 poin tentang Kesehatan Jiwa/Kesehatan Mental di acara Berkas Kompas TV:

  1. Pentingnya kesehatan jiwa sama penting dgn kesehatan fisik.
  2. Kesehatan mental sebagai hak warga negara.
  3. Pentingnya riset terhadap big data dari layanan konseling daring.
  4. Korelasi antara kesehatan jiwa, produktivitas masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi kota.

Pada 3 Juni 2024, saya diundang DAAI TV untuk berbicara tentang Hari Lahir Pancasila, khususnya tentang kebijakan pembangunan: Apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila? Saya menyampaikan beberapa hasil riset tentang Psikologi Pancasila. Bahwa penting untuk menjadi teladan konkret dalam hidup sehari-hari dan tidak senjang antara latar depan dan latar belakang.

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Secara Ilmiah

Sejak 2019, saya membantu Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) sebagai Reviewer Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS. Pada 27 Februari 2024, KPK mengadakan pertemuan dengan sejumlah mitra bestari di Surakarta untuk pengembangan jurnal ini. Jurnal ini memberikan basis ilmiah bagi pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dari KPK hadir Wakil Ketua KPK, Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H. Diantara reviewer yang hadir adalah Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li (Universitas Sumatera Utara), Laode M. Syarif, SH., LL.M., Ph.D. (Universitas Hasanudin, Eks-Komisioner KPK, Executive Director at KEMITRAAN), dan Feri Amsari, S.H., M.H., LLM. (Universitas Andalas) – yang juga pemeran film Dirty Vote.

Di samping membicarakan penguatan jurnal, Pimpinan KPK bersama para pegiat INTEGRITAS juga membincangkan situasi terkini pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

E-Government Berbasis Kecerdasan Buatan

Pada 7 Februari 2024, Juneman Abraham selaku Wakil Rektor – Riset dan Teknologi Transfer, BINUS University, menyampaikan eksposur tentang Kolaborasi dan Transformasi menuju E-Government pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangerang Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Secara khusus, Dr. Abraham menyampaikan seluk-beluk e-government berbasis artificial intelligence, dan bahwa e-government merupakan sebuah instrumen untuk mendukung e-democracy dan layanan publik di Kota Tangerang. Di samping memaparkan berbagai peluang, ia juga memaparkan salah satu tantangan terbaru di dunia e-government yakni deepfake dan bagaimana kita seharusnya mengelolanya.

Proposal Penelitian Kompetitif Nasional Memerlukan Strategi Penyusunan

Dalam rangka peningkatan mutu Perguruan Tinggi Swasta melalui peningkatan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, maka Pengurus APTISI Wilayah III akan menyelenggarakan Workshop Penyusunan Proposal Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Sehubungan dengan itu, Prof. Dr. Juneman Abraham hadir sebagai Narasumber “Strategi Penyusunan Proposal Penelitian” (Hibah Riset Dikti/Pendidikan Tinggi) yang diselenggarakan pada Kamis, 21 Desember 2023, Pukul 08.30 s/d 15.00 WIB, bertempat di Auditorium Lantai 8 Universitas Sahid, Jl. Prof. Supomo, SH No. 84, Tebet, Jakarta Selatan.

Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si. (Pengurus APTISI, Kepala LPPM Universitas Sahid) dan Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si (Chair of APTISI Region III DKI Jakarta).

Semoga dengan kegiatan ini, dihasilkan proposal-proposal nasional yang memiliki kebermanfaatan lokal maupun nasional, sehingga hasil-hasil pemikiran riset empiris para dosen dapat mengalir baik untuk peningkatan kontribusi teoretis-akademis maupun praktis.

Riset Multidisiplin dalam Scopus Camping (SCAMPING) Ilmu Komunikasi

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas publikasi dosen di program studi Ilmu Komunikasi maka diadakan sebuah program yang diberi nama Scamping (Scopus Camping) dimana sebulan sekali dosen-dosen bertemu untuk mepresentasikan draft publikasi atau penelitiannya untuk mendapatkan masukan maupun diskusi dari rekan lainnya.

Selain itu, tahun ini prodi Ilmu Komunikasi juga mendatangkan 2 orang professor dari Utrecht University dan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk memberikan workshop capacity building dalam bidang penulisan karya ilmiah dan juga memberikan masukan terhadap draft karya ilmiah FM.

Sebagai rangkaiannya, bulan Desember menjadi sesi terakhir Scamping di tahun 2023, dan melihat pertanyaan dan masukan yang muncul dari para dosen setelah Rapat Kerja Faculty Member BINUS 2023, Prodi Communication Science merasa perlunya dosen diberikan pencerahan dan motivasi terkait multidisciplinary research yang akan mulai digiatkan di tahun 2024.

Prof. Juneman Abraham selaku Wakil Rektor Penelitian dan Transfer Teknologi diminta untuk memberikan pemaparan trend dan strategi riset multidisiplin bagi dosen-dosen Communication Science, sekaligus merayakan mereka yang memperoleh penghargaan atas prestasinya di bidang akademik. Dalam kesempatan ini, Prof. Abraham juga berbagi mengenai sejumlah haluan baru Research and Technology Transfer untuk Tahun 2024, seperti Sains Terbuka (open science) dan peningkatan Hibah Internal BINUS untuk Penelitian Terapan.

Acara ini dibuka oleh Ezmieralda Melissa selaku Ketua Panitia, dan Ibu Amia Lutfia selaku Research Coordinator Communication Science, dan ditutup oleh Ibu Maria Anggia selaku Head of Communication Department.

Sharing Kecerdasan Artifisial di IAKN Toraja

Institut Agama Kristen Negeri Toraja, khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen mengadakan seminar dengan tema Integrasi Pendidikan dan Artificial Intelligence di era Revolusi Industri 4.0 pada 6 Desember 2023.

Prof. Dr. Juneman Abraham diundang membahas tema tersebut dalam lingkup kajian psikologisnya baik tantangan dan peluangnya. Ia turut membagikan bagaimana BINUS University mengintegrasikan AI dalam pendidikannya, termasuk pengembangan dimensi etikanya, dalam konteks penggunaan AI dalam pengajaran maupun penelitian dosen dan mahasiswanya.

Prof. Juneman Abraham ditunjuk sebagai salah satu narasumber berdasarkan Keputusan Rektor IAKN Toraja. Ia hadir berbagi melalui sarana Zoom, dan para peserta sebagian besar hadir secara onsite di IAKN Toraja.

Yang menonjol adalah keaktifan mahasiswa untuk bertanya-jawab secara kritis dengan Prof. Abraham karena merasakan materi yang disampaikan relevan dengan keseharian mereka sebagai mahasiswa.

Memaknai “Hidden Gem” secara Psikologis

Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023, saya memberikan pendapat ahli di bidang kesehatan jiwa mengenai bagaimana memaknai Hidden Gem (tempat tersembunyi, “harta tersembunyi”) secara psikologis.

Dimuat di Harian Kompas (cetak) tanggal 7 Oktober 2023. Versi daring terbit di Kompas.id dengan judul yang sama. Berikut adalah petikannya:

Kejutan Asyik di Tempat Tersembunyi

Di tengah tekanan dan kepenatan rutinitas, warga mencari rekreasi dengan bepergian ke tempat-tempat unik yang tersembunyi. Ada Kampoeng Gallery, ada juga Arborea Cafe.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA, PRAYOGI DWI SULISTYO, DAHLIA IRAWATI
7 Oktober 2023 02:00 WIB

Jalan-jalan untuk menyehatkan jiwa (healing) kini sedang merebak di kalangan anak muda. Kegiatan semacam rekreasi untuk menghilangkan kepenatan dari tekanan dan rutinitas ini juga sering dilakukan dengan mencari tempat unik dan istimewa yang terkesan tersembunyi dan belum banyak diketahui orang atau istilah zaman now hidden gem.

Tulilulit… tulilulit…. Sirene palang pintu pelintasan kereta berbunyi nyaring di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) siang. Woosshhh…. Kereta komuter pun melewati jalurnya. Tak lama ratusan penumpang turun dari kereta dan menghambur berjalan keluar stasiun.

Di bagian luar stasiun, tumpah ruah pedagang loak yang memadati sebagian badan jalan raya. Para pejalan kaki harus berbagai ruang dan bercampur aduk dengan kendaraan bermotor dan angkutan umum yang parkir mangkal sembarangan. Begitulah pemandangan sehari-hari sekitar Stasiun Kebayoran Lama.

Namun, siapa yang menduga, di tengah kesemrawutan itu, tersembunyi sebuah tempat nongkrong unik yang kini tengah digemari anak muda, yaitu Kampoeng Gallery. Sekilas, lokasi warung makan dengan dekorasi unik barang-barang hobi tahun lama ini tidak akan terlihat jika hanya sekali lewat. Berlokasi di Jalan Masjid Al Huda atau persis di bagian belakang Stasiun Kebayoran Lama, Kampoeng Gallery tersembunyi di balik warung-warung dan kios lainnya.

Baca juga: ”Healing” Tipis-tipis di Belantara Ibu Kota

Namun, begitu sudah masuk ke dalam, suasana sungguh berbeda. Berbeda 180 derajat dengan situasi di luar yang kibang-kibut itu, suasana di dalam Kampoeng Gallery penuh canda tawa kehangatan anak muda yang tengah berkumpul bersama.

Kampoeng Gallery ini berbeda dengan tempat nongkrong lain. Seluruh bagian dinding dihiasi berbagai barang koleksi kuno, seperti radio kuno, gitar listrik lawas, dan majalah dinding. Sebanyak 80 persen barang koleksi di sini bisa dijual kepada pengunjung yang tertarik.

Tempat ini juga seperti perpustakaan. Pengunjung juga bebas meminjam buku. Selain itu, tempat ini juga menjual kaset, CD, dan piringan hitam. Mereka juga menyediakan area untuk pertunjukan musik, drama, bedah buku, hingga pameran foto dan lukisan.

Fikri adalah satu pengunjung tetap Kampoeng Gallery. Ia merasa, tempat itu sungguh nyaman baginya, baik ketika sedang nongkrong bersama temannya maupun sedang sendirian menghilangkan penat di indekosnya.

”Konsepnya asyik. Harga makanannya terjangkau. Vibes-nya enaklah saya suka,” ujar pria 25 tahun ini.

Salah satu alasan Fikri sering kemari adalah karena dekat dengan indekosnya yang juga di kawasan Kebayoran Lama. Namun, sebelumnya dia tidak menyadari keberadaan Kampoeng Gallery. Fikri baru mengetahuinya seusai menyaksikan konten rekomendasi tempat makan hidden gem di Tiktok.

Saat hendak menuju lokasi, dia sempat kesulitan. Setelah tanya warga, barulah dia menemukan lokasi itu. Kini, dia rutin bolak-balik berkunjung ke sini. ”Betul-betul hidden gem,” ujarnya.

Pendiri dan pemilik Kampoeng Gallery, Ivan Moningka, bercerita, Kampoeng Gallery didirikan 2010. Konsep dari tempat ini adalah agar jadi tempat yang nyaman bagi anak muda mengekspresikan diri dalam seni dan belajar. Adapun koleksi yang terpanjang menghiasi dinding adalah hasil hobinya mengoleksi barang bekas sejak tahun 1990-an.

”Saya lihat di tempat lain itu menjual kemewahan untuk menarik anak muda agar merasa nyaman nongkrong. Buat saya, nyaman itu, ya, kayak di rumah dan pulang kampung. Di sini tempat anak muda nongkrong dan belajar atau terliterasi,” ujar Ivan.

Hutan mini

Berbicara lokasi hidden gem lainnya, siapa yang menyangka di tengah kantor kementerian, ada kafe di tengah suasana sejuk dan rindang. Ini adalah Arborea Café. Kafe ini berada di tengah hutan mini yang dipenuhi pohon-pohon tegakan yang sejuk di area Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat.

Bowo Satmoko (63), seorang konsultan lingkungan, selalu mengajak kliennya bertemu di kafe ini. Tak lain karena keunggulan kafe ini yang berada di area yang sejuk dan asri di tengah pepohonan rindang. Selain itu, lokasinya juga strategis di dekat pintu tol dan Stasiun Palmerah sehingga mudah diakses.

”Kalau di sini bisa tetap merasa sejuk walau di tengah kota yang lagi polusi,” ujar Bowo.

Staf Arborea Café Endri mengatakan, konsep kafe ini memang menawarkan tempat makan dan berkumpul yang asri di tengah pepohonan rindang. Biasanya kafe ini didatangi oleh orang kantoran sekitar kawasan ini ataupun muda-mudi yang hendak membuat konten unik di sosial medianya.

Pembebasan diri

Menurut psikolog sosial serta Wakil Rektor Bidang Riset dan Transfer Teknologi Universitas Bina Nusantara Jakarta, Juneman Abraham, perasaan senang pengunjung di tempat yang tersembunyi terjadi karena adanya emosi kegembiraan terhadap elemen keindahan dan kenyamanan dari tempat tersebut. Selain itu, mereka juga menampung keakuan. Orang senang menjadi unik di samping senang bersosialisasi. Pergi ke tempat yang unik sejalan dengan identitas yang unik.

Di sisi lain, lanjut Juneman, tempat yang tersembunyi atau sulit ditemukan berkaitan dengan relasi profesi. Banyak orang merasa perlu sembunyi dari relasi profesi yang sering merenggut ruang-ruang hidupnya. Relasi profesi menjadi salah satu faktor penekan (distress).

Apalagi, kehadiran aplikasi percakapan seperti Whatsapp dan sejenisnya membuat ruang-ruang personal semakin mengerut karena terenggut oleh pembicaraan urusan pekerjaan. Bukan hanya pada saat waktu kerja, ruang personal juga bisa terenggut di luar jam kerja atas nama kepentingan bersama dan perusahaan/kantor yang lebih besar.

Situasi tersebut membuat sejumlah orang sengaja keluar dari grup Whatsapp kantornya atau mengatur Whatsapp-nya agar tidak mudah ditambahkan ke berbagai grup Whatsapp urusan pekerjaan. Hal itu merupakan bentuk lain dari menyembunyikan diri dari relasi profesi.

Menurut Juneman, tempat yang tersembunyi ibarat oase di tengah situasi ruang hidup secara fisik dan virtual yang semakin terdesak oleh relasi pekerjaan. ”Hidden gem ini seperti tambahan ruang di mana aku bisa bertumbuh secara personal, komunitas, bukan pertama-tama profesional. Dengan ketemu dan masuk ke hidden gem, ada perasaan pembebasan diri,” ujarnya.